Oleh: Yagai Wiyai
Prolog:
Konsepsi berpacaran yang salah acap kali terjadi dikalangan generasi muda hari ini, hingga berimbas pada proses perbudakan seks, demi memenuhi Kebutuhan biologis "kepuasan pacarnya"
Hal ini merupakan Kesalahan Vatal yang Seringkali terjadi dalam orientasi berpacaran, Mindset pria dan wanita generasi muda di Zaman Era globalisasi ini. Jika lakukan hubungan seks maka, hubungan berpacaran mereka akan terjaga secara utuh "tanpa mempertimbangkan konsekuensinya".
Ada banyak Dampak negatif Seks dalam semasa berpacaran, yang tentunya akan merujuk pada kehancuran moralitas dan pencemaran Reputasi, serta hancurnya pencitraan pribadi. Dan hal ini juga akan menghambat pada proses pembentukan Intelektualitas dan membat pertumbuhan ini "religius" serta menghambat pengembangan potensi yang dalam diri dikampus, gereja dan serta di organisasi lainnya.
Epilog.
Berpacaran yang tidak sesuai dengan ajaran agama serta adat/budaya, niscaya akan berunjuk pada kehancuran moralitas, pencitraan tercemar dihadapan orang tua, lingkungan dan berdosa hadapan sang pencipta
Bubungan Seks bukanlah kewajiban yang harus dilakukan dalam masa berpacaran, wanita kadang mengorbankan keperawan yang juga sebagai wujud kesuciannya, tetapi demi pacarnya yang labelnya "bukan suaminya" dari (wanita) tersebut.
Wanita masa kini mampu mengorbankan kesuciannya demi Pacarnya hanya karena takut kehilangan, seringkali wanita hamil cepat dan putus kulia akibat presepsi berpikir yang salah konsepsi terhadap hal berpacaran hingga Menjadi budak Seks oleh pria alias pacarnya dan hal ini sangat krusial untuk dipahami oleh kaum muda di masa Kini.
Acapkali Saat wanita masih muda (lajang) dijadikan sebagai komoditas oleh pria bujang maupun sudah menikah, walaupun wanita tidak tahu persis statusnya pria. Mereka pun relakan tubuhnya demi mencupi kebutuhan sehari-harinya. Baik kebutuhan bayar kost, kebutuhan kampus, ongkos taksi, makeup, makan, dll.
terkadang hilangpenguasaan diri bahkan hilang karena kenafsuan belaka akhirnya lupa dan tidak berpikir budi /jasa dari orang tuanya yang tak kunjung di balas. Pahadal mereka di kampung sedang merindukan kesuksesan anaknya demi kebahagiaan masa tua mereka "bapa dan mama"
Bapa-mama maafkan aku yang tak sempat balas budimu...
" Inspirasi hidup kiranya bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar