foto dok// Penulis Opini. Ist
Hak adalah kepemilikan yang tidak dapat dirampas dan diambil oleh orang lain,hak memiliki,dimiliki,dan kepunyaan merupakan dasar dari hak itu sendiri. Melihat analog diatas ini,Papua adalah tanah yang subur dan memiliki banyak keanekaragam baik, itu bahasa, suku, dan harta kekayaan baik didarat maupun dilaut. Itu adalah kepunyaan yang dimiliki oleh pulau Papua.
Papua itu sering kali disebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi,dengan apa yang dimilikinya. Namun sayangnya kepunyaan,dan kepemilikan itu mulai hilang, dan terlantar akibat masuknya modernisasi dan sistim pemerintahan yang kaur, membuat kepemilikan itu anut dalam kebijakan hukum yang mengakibatkan banyak ketimpangan bagi masyarakat.
Setiap kali saya bertemu seorang pejabat asal papua, berulang kali mereka mengatakan kepada saya bahwa “tanah papua adalah pemberian dari Tuhan,bukan cuma-cuma kepada orang-orang leluhur papua sebagai hak kesulungan sebagaimana juga tuhan memberikan tanah kepada orang papua sebagi mama, atau rumah kita bagi manusia papua. Bukan hanya kita dipapua saja tetapi sumatra, Kalimantan, Bali, Jawa,Sulawesi, NTT,NTB, dan Maluku. TUHAN tempatkan manusia sesuai denggan budaya, bahasa, etnis,ras, dan latar belakan serta norma-norma hidup.
Pernyataan yang berulang kali saya mendengar di telinga adalah komitmen sebagai anak papua untuk menjaga, melestarikan, memelihara dan mempertahankannya keseluruhannya, Ironisnya orang-orang papua tdk menyadari bahwa tanah sebagai hak kesulungan yang di berikan TUHAN.
Misalnya,dalam pembagunan insfrasturuktur nasional dan integritas pendudukan wilayah di Indonesia bagian timur, Kalau Papua dibentengi dengan pendatang yang banyak akibat transmigrasi gelap-gelapan. Tanah ini sebenarnya milik siapa kulit hitam atau kulit putih....? Itu menjadi sebuah refleksi buat kita manusia Papua. Sebenarnya pendatang itu bukan pemilik tanah papua,tetapi mereka adalah migran bukan lagi pemilik tanah, sekarang di Papua dimana mana ada orang kulit putih,Lihat saja indeks pertumbuhan penduduk migran di manokwari, di sorong,di merauke, di nabire,di timika, di jayapura (arso: keerom). Mulai bertambah akibat transmigrasi gelap-gelapan,ini menjadi perhatian serius dari pemerintah agar kepemilikan,dan kepunyaan itu terjaga dan terbungkus rapi.
Bukan hanya itu, kesulungan manusia papua bisa terjadi juga karena sistim militerisme,misalnya orang papua di singkirkan dari tempat yang dimilikinya dan memberikan oleh-oleh berupa uang tunai dan berbagai janji,hanya untuk mereka membangun pos militer.
Hal hal seperti ini kita patut jaga untuk mama kita, dan rumah kita. Kata Orang Mee "Akiiya Maa Akikidaa Doutou" jagalah diri anda sendiri. Ini memiliki banyak arti yang terkandung didalam. Misalnya kata Petuah zaman dahulu,sebelum melanda kelaparan harus siapkan lahan kebun yang besar,sebelum perang harus siapkan anak panah yang banyak. Itu artinya siapkan diri anda sebelum semuanya terjadi.
Kalau kita ulas dalam tanah adalah mama dan tahan adalah rumah kita maka, Tahan yang kita punyai harus jaga dan dirawat untuk menanam berbagai jenis makanan karena tanah itu adalah senjata besar yang melawan kelapan,orang yang tidak memiliki tanah akan mati sia sia lantaran kelaparan. Bukan berarti mati karena lapar melainkan kehausan karena tanah yang dimiliki itu dipunyai olah orang lain. Untuk itu, pentingnya kita jaga rawat tanah yang kita miliki saat ini, sebelum semuanya terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar